28 April 2011

Tingkat-tingkat Kepribadian Seorang Muslim


Kepribadian tingkat I : An-Nafs al-Ammarah
Pada tingkat ini manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan ego. Di tingkat ini rasa iri, serakah, sombong, nafsu, pamer (riya), fitnah, dusta, marah dan sejenisnya menjadi yang paling dominan.

Kepribadian tingkat II : An-Nafs al-Lawwamah
Pada tingkat ini manusia sudah mulai melawan hawa nafsu jahat yang timbul, meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan hasrat-hasrat rendah yang muncul. Diri masih menjadi subyek yang dikendalikan hasrat-hasrat yang bersifat fisik, ia masih sering tertipu oleh muslihat dunia yang sementara ini.

Kepribadian tingkat III : An-Nafs al-Mulhima
Pada tingkat ini manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain adalah petunjuk Alloh. Semangat taqwa dan mencari ridho Alloh adalah semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi ia selalu introspeksi untuk menjadi hamba Alloh yang lurus. Ia selalu berzikir dan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.

Kepribadian tingkat IV : An-Nafs al-Qana’ah
Pada tingkat ini hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yang dimiliki orang lain. Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggalan ’status’ baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan. Ia menyadari bahwa ketidak puasan atas segala sesuatu yang telah ditetapkan Alloh menunjukan keserakahan dan ketidak matangan pribadi. Pada tingkat ini, manusia mengetahui bahwa seseorang tidak dapat memperoleh kebaikan apapun kecuali dengan kehendak Alloh. Hanya Alloh yang mengetahui apa yang terbaik dalam situasi apapun.

Kepribadian tingkat V : An-Nafs al-Mutma'innah
Pada tingkat ini manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai Alloh SWT. Ia tidak ingin memperoleh “pengakuan” dari masyarakat ataupun tentang tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah. ia benar-benar telah memperoleh kualitas yang sangat baik dalam ketenangan dan keheningan.

Kepribadian tingkat VI : An-Nafs al-Radiyah
Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yang puas dan tenang. Ia merasa bahagia karena Alloh ridho padanya. Ia selalu waspada akan tumbuhnya keengganan yang paling sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia menyadari bahwa Islam adalah fitrah insan dan ia pun haqqul yaqin pada firman Alloh, “…..Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu….” Ia patuh pada Alloh semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terima kasihnya.

Kepribadian tingkat VII : An-Nafs al-Kamilah
Ini adalah tingkat manusia yang telah sempurna (al-Insan al-Kamil). Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yang telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang sempurna tentang Alloh. “Selubung diri” nya telah terbuka hanya mengikuti Kesadaran Ilahi. Nabi Muhammad SAW. adalah contoh manusia yang telah sampai pada tingkat ini. Kepribadiannya mengungkapkan segala hal yang mulia dalam kodrat manusia.

diambil dari artikel yang ditulis oleh Mochamad Nurrofiq 20 Desember 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar